Sabtu, 01 Mei 2010

STRES MELEMAHKAN DAYA TAHAN TUBUH

STRES MELEMAHKAN DAYA TAHAN TUBUH

Saat ada yang bertanya pada anda, apa kabar ? Jawaban Allhamdulillah sehat selalu adalah kalimat yang pasti ingin diucapkan oleh setiap orang. Sehat jelas tidak hanya keadaan bebas dari penyakit, tetapi juga terhindar dari serangan penyakit mental dan rohani. Untuk mencapai keadaan sehat diperlukan tameng penangkal serangan penyakit.

Sistem imun atau daya tahan tubuh merupakan tameng penangkal serangan penyakit. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh. Salah satunya adalah stres. Stres yang tidak terkendali terbukti melemahkan daya tahan tubuh.

Fincham dan Rhodes (dalam Munandar, 2004) mendefinisikan stres sebagai gejala-gejala dan tanda-tanda faal, perilaku, psikologikal dan somatik, merupakan hasil dari tidak atau kurang adanya kecocokan antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Chaplin (2002) stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis.

Menurut dr Elisa Tandiono SpKJ berbagai penelitian menunjukkan lebih dari 20% pasien yang berobat ke dokter untuk keluhan-keluhan fisik sebenarnya lebih diakibatkan oleh stres. Biasanya sakit yang bersumber dari stres ciri-cirinya adalah kondisi tubuh sakit, tapi tidak kunjung sembuh meski telah mengkonsumsi banyak obat. Ciri lainnya adalah si pasien sembuh sebentar, tapi sakitnya kambuh lagi. Keluhan mereka bervariasi, seperti infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, sakit kulit dan sebagainya.

Jika sudah demikian tindakan apa yang harus dilakukan ? Menurut Elisa manjemen stres yang baik menjadi kuncinya. Berbagai teknik manajemen stres dapat dilakukan tergantung pada penyebab stres tersebut. Selain itu perlu juga membuat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres kerja. Zafir & Fazilah (2006) mengatakan bahwa stres kerja adalah stres ditempat kerja yang mengacu kepada persepsi pekerja terhadap tuntutan tugas yang diluar kemampuan pekerja itu sendiri.

Memiliki teman dan lingkungan sosial yang saling mendukung terbukti dapat menurunkan stres karena mengembangkan perasaan dimiliki, berharga, dan merasa aman. Jika stres berkaitan dengan pernikahan, relasi interpersonal dengan atasan atau kolega, keterampilan komunikasi yang baik menjadi kuncinya.

Semoga uraian di atas dapat memberikan masukan agar kita terhindar dari stres yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Sehingga kita dapat menjalankan aktivitas dan pekerjaan kita dengan lancer tanpa takut akan terkena stres. Tetap Semangat !!!

Sumber :

Eni Kartinah. Stres meningkatkan daya tahan menurun. Media Indonesia edisi Rabu, 28 April 2010.

Munandar, A.S. (2004). Psikologi industri dan organisasi. Depok : Universitas Indonesia

Chaplin, J.P. (2002). Kamus lengkap psikologi. Penerjemah kartini kartono. Jakarta: PT Raja grafindo persada

Zafir M. M. & Fazilah M. H. (2006). Stres ditempat kerja dan kesannya terhadap keselamatan dan kesihatan pekerja. Malaysian journal of community health. Vol 12. 37-46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar